Hati-hati! Konsumsi Olahan Pabrik Tingkatkan Risiko Diabetes Tipe 2
Konsumsi olahan pabrik tingkatkan risiko diabetes
JEMBER, Beritadi.com – Tidak hanya makanan manis, mengkonsumsi olahan pabrik rupanya bisa meningkatkan risiko penyakit diabetes.
Makanan ultra-olahan (pabrik) adalah makanan yang mengandung jumlah aditif lebih tinggi dan bertahan lebih lama. Pengawetan itu ditujukan agar dapat bertahan lebih lama.
Penelitian baru menunjukkan bahwa makanan ini juga meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Bahkan para penelitian telah mengaitkan makanan ultra-olahan dengan kondisi seperti kanker , obesitas , dan penyakit kardiovaskular , serta dengan risiko kematian dini yang lebih tinggi.
Apakah makanan ultra-olahan dan diabetes tipe 2 terhubung? Dan jika demikian, bagaimana?
Seorang peneliti Epidemiologi dari Universitas Paris di Perancis, Bernard Srour, Ph.D., mengatakan bahwa, makanan ultra-olahan (extra pabrik) merupakan salah satu faktor risiko yang dapat dimodifikasi untuk diabetes tipe 2.
Dilansir dari medicalnewstoday.com, dengan menggunakan sistem klasifikasi NOVA, para peneliti mengklasifikasikan 3.500 item makanan berdasarkan tingkat pengolahannya. Ada empat kategori: makanan olahan / minim olahan, bahan kuliner, makanan olahan, dan makanan ultra-olahan.
Meskipun hasil ini perlu dikonfirmasi dalam populasi dan pengaturan lain, namun mereka memberikan bukti untuk mendukung upaya oleh otoritas kesehatan masyarakat untuk merekomendasikan pembatasan konsumsi "makanan olahan".
Lebih lanjut, Bernard Srour, Ph.D., menambahkan bahwa, bahan kimia seperti phthalates dan bisphenol A (BPA), yang sering ada dalam kemasan plastik, dapat mencemari banyak makanan ultra-olahan.
"Meskipun masih diperdebatkan, lemak trans dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2," tandasnya.
Leave Comment Hide Comment